Sabtu, 24 September 2011

Belajar Mengajar Fisika

Proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang positif yang direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki seseorang. Dari proses belajar mengajar ini dapat diketahui hasil belajar dari peserta didik. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan. Faktor-faktor penyebab dari masalah mengenai lemahnya menghadapi pelajaran fisika yaitu:
1.      Fisika dianggap sulit karena terdiri dari rumus-rumus matematika yang rumit.
2.      Siswa kebanyakan malas menghitung.
3.      Pengajar dalam menjabarkan rumusnya kurang mudah dipahami.
4.      Pengajar lebih banyak menerangkan daripada memberikan soal-soal latihan kepada peserta didik.
5.      Tidak adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik misalnya saja dalam suatu pengajaran tersebut tidak terdapat metode tanya jawab.
6.      Peserta didik tidak dapat menyinkronkan antara logika dengan rumus-rumus dalam fisika itu sendiri sehingga kurang dimengerti.
7.      Karena dari awal misal dari SMP pengajar dalam mengajarkan pelajaran fisika caranya kurang tepat sehingga dasar-dasar fisika utama tidak mengerti. Ini berdampak pada pelajaran fisika di tingkata selanjutnya.
8.      Dari awal peserta didik sudah tidak suka dengan fisika sehingga menerima poin-poin fisika juga susah.
9.      Kurangnya praktikum mengenai fisika sehingga peserta didik kurang memahami materi fisika.
10.  Kurangnya pengajar yang memahami peserta didik sehingga apa yang dibutuhkan oleh peserta didik tidak terpenuhi.
11.  Ruang kelas yang kurang nyaman untuk proses belajar mengajar.
12.  Faktor keluarga.
13.  Tidak adanya persiapan dari peserta didik untuk mengikuti pelajaran fisika sehingga pada saat pelajaran fisika banyak tidak mengertinya.




PENGEMBANGAN ALTERNATIF
Dari masalah-masalah di atas dapat ditarik beberapa alternatif yang mungkin dapat membuat peserta didik mulai menyenangi pelajaran fisika, diantaranya yaitu:
1.      Pengajar menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi ataupun tanya jawab.
2.      Peserta didik dapat membuat kelompok belajar dengan teman sekelasnya ataupun teman sebayanya.
3.      Memberi tambahan pelajaran mengenai pelajaran fisika.
4.      Mengikuti bimbingan pelajaran fisika ekstra sekolah.
5.      Membeli buku rumus-rumus singkat mengenai fisika.
6.      Mengulas kembali materi yang di bahas di sekolah.
7.      Mengganti metode pembelajaran yang lama menjadi metode PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efisien dan Menyenangkan).
8.      Menggunakan metode belajar visual, auditorial, kinestetik.
9.      Pengajar memahami siswa secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun aspek pribadinya.
10.  Menciptakan ruangan kelas yang memenuhi syarat kesehatan.
11.  Orang tua lebih memperhatikan masalah pendidikan anak.
12.  Lebih memperbanyak praktek daripada teori.


ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI SETIAP ALTERNATIF
1.      Pengajar menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi ataupun tanya jawab.
                                 ©         Kekuatan : Dengan menerapkan metode diskusi ataupun tanya jawab ini peserta didik lebih memahami pelajaran fisika. Selain itu terdapat pergantian metode pembelajaran sehingga peserta didik lebih mudah dan merasa senang dengan pelajaran fisika.
                                 ©         Kelemahan : Metode diskusi ataupun tanya jawab ini mungkin dapat menimbulkan dampak dalam proses belajara mengajar, diantaranya peserta didik menjadi ramai di kelas atau beberapa peserta didik mungkin kurang paham apabila dijelaskan oleh teman sendiri. Oleh karena itu sebagai pengajar kita wajib memberi tambahan mengenai jawaban dan penjelasan dari peserta didik yang bertindak sebagai penyaji.
2.      Peserta didik dapat membuat kelompok belajar dengan teman sekelasnya ataupun teman sebayanya.
                                 ©         Kekuatan :  Peserta didik dapat sharing dengan temannya untuk bertukar ilmu mengenai fisika sehingga saling melengkapi. Misalnya Ara dan Tia. Ara paham mengenai kinetika tetapi mengenai termodinamika dia lemah. Sedangkan Tia paham termodinamika tetapi lemah dalam kinetika. Dengan  begitu mereka dapat membuat kelompok belajar untuk bertukar ilmu sehingga mereka saling melengkapi satu sama lain.
                                 ©         Kelemahan : Menimbulkan kecemburuan sosial dalam hal berteman dan dapat menimbulkan pengelompokkan antar peserta didik.
3.      Memberi tambahan pelajaran mengenai pelajaran fisika.
                                 ©         Kekuatan : Peserta didik menjadi mantap dalam memahami pelajaran fisika
                                 ©         Kelemahan : Kebanyakan peserta didik malas mengikuti tambahan pelajaran di sekolah karena mereka butuh waktu untuk me-refresh pikiran mereka dengan kumpul-kumpul bersama teman atau pergi ke tempat rekreasi bersama teman-teman.
4.      Mengikuti bimbingan pelajaran fisika ekstra sekolah.
                                 ©         Kekuatan : Sama halnya seperti poin 3, peserta didik menjadi lebih mantap dalam memahami pelajaran fisika. Selain itu dapat memperbanyak teman karena LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) terdiri atas peserta didik dari berbagai sekolah.
                                 ©         Kelemahan : Terkadang peserta didik tidak belajar lagi karena merasa sudah mengikuti bimbingan belajar.
5.      Membeli buku rumus-rumus singkat mengenai fisika.
                                 ©         Kekuatan : Menambah ilmu dari sumber lain sehingga fisika menjadi lebih mantap untuk dipahami.
                                 ©         Kelemahan : Terkadang buku rumus-rumus fisika terbilang mahal sehingga bagi peserta didik yang bertaraf kurang mampu tidak dapat membelinya. Alternatif lain jika tidak dapat membeli adalah memfoto copy milik teman.
6.      Mengulas kembali materi yang di bahas di sekolah.
                                 ©         Kekuatan : Peserta didik lebih memahami dan lebih mengingat materi yang sudah dipelajari di sekolah sehingga peserta didik tidak mudah lupa dengan materi yang sudah diajarkan.
                                 ©         Kelemahan : Peserta didik terkadang merasa jenuh sehingga menyebabkan peserta didik malas mengulang pelajaran tersebut.
7.      Mengganti metode pembelajaran yang lama menjadi metode PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efisien dan Menyenangkan).
                                 ©         Kekuatan : Peserta didik tidak akan merasa bosan dengan pembelajaran ini. Karena pembelajaran PAKEM merupakan pembelajaran yang modern. Peserta didiknya dituntut untuk aktif, sedangkan pengajar bertindak pasif. Hal ini membuat peserta didik menjadi lebih memahami apa yang sudah diberikan oleh pengajar.
                                 ©         Kelemahan : -
8.      Menggunakan metode belajar visual, auditorial, kinestetik.
                                 ©         Kekuatan : Seperti yang kita ketahui, metode belajar visual merupakan metode belajar dengan menggunakan LCD, DVD ataupun studi banding langsung dengan kaitan materi yang ada.
                                 ©         Kelemahan : Sekolah membutuhkan perawatan yang tinggi terhadap alat-alat tersebut. Apalagi seorang siswa SMP dan SMA merupakan masa-masa dimana remaja masih ingin menemukan jati diri mereka yang sebenarnya atau masa-masa mereka masih bertingkah laku usil baik kepada seseorang ataupun benda.
9.      Pengajar memahami siswa secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun aspek pribadinya.
                                 ©         Kekuatan : Ketika pengajar itu memahami siswa secara menyeluruh maka siswa akan merasa lebih giat belajar karena merasa ada pengajar yang memperhatikan. Ini sangat baik sekali untuk prestasi peserta didik agar memperoleh hasil yang maksimal.
                                 ©         Kelemahan : Jika pengajar terlalu perhatian kepada salah seorang siswa atau dalam istilah menganakemaskan, maka akan menimbulkan kecemburuan sosial dengan peserta didik yang lain. Ini sangat tidak dianjurkan bagi seorang pengajar. Karena pengajar itu harus bertindak adil kepada semua peserta didik.
10.  Menciptakan ruangan kelas yang memenuhi syarat kesehatan.
                                 ©         Kekuatan : Dengan terciptanya ruang kelas yang bersih maka peserta didik akan lebih merasa nyaman berada di dalam kelas, sehingga peserta didik lebih mudah untuk memahami dan menyerap materi pembelajaran tersebut.
                                 ©         Kelemahan : -
11.  Orang tua lebih memperhatikan masalah pendidikan anak.
                                 ©         Kekuatan : Peserta didik merasa lebih diperhatikan dan termotivasi oleh dukungan dari orang tua dan peserta didik lebih berkreasi dalam bidang yang diminati dan yang didukung oleh orang tuanya. Misalnya saja, Pada saat peserta didik mengikuti lomba olimpiade fisika, kemudian orang tua ikut berperan serta dalam  membimbing dan mengarahkan peserta didik agar lebih tekun dan ulet dalam memperdalam bidang fisika, baik dalam materi maupun prakteknya.
                                 ©         Kelemahan : Terkadang orang tua terlalu membatasi waktu luang peserta didik untuk bermain ataupun bersantai sehingga peserta didik mengalami kejenuhan yang berdampak kepada psikologisnya.
12.  Lebih memperbanyak praktek daripada teori.
                                 ©         Kekuatan : Dengan rutinnya diadakan praktikum di sekolah maka peserta didik lebih memahami dan mengetahui kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Karena fisika bukan lagi menghapal hukum dan aksioma saja, tetapi pengembangan aktivitas dan eksperimen yang membantu anak didik memperoleh ketrampilan mengamati, mengelola, meramalkan suatu gejala, serta menilai proses tersebut. Misalnya saja sekolah mengadakan praktikum elektronika mengenai pembuatan radio.
                                 ©         Kelemahan : Terjadinya ketidak seimbangan antara teori dan praktek sehingga pada saat pelajaran fisika berlangsung, peserta didik kurang memahami konsep dari materi tersebut.










ALTERNATIF YANG DIANGGAP EFEKTIF
Dari beberapa alternatif yang ada, alternatif yang dianggap lebih efektif dalam kegiatan belajar mengajar adalah pengajar menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi ataupun tanya jawab. Ini dikarenakan, apabila pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar seorang pengajar hanya menerapkan metode ceramah, dikhawatirkan peserta didik kurang memahami materi yang telah disampaikan karena tidak adanya interaksi antara pengajar dan peserta didik.
Selain itu, alternatif yang dianggap efektif untuk proses belajar mengajar khususnya fisika yaitu mengganti metode lama menjadi metode PAKEM. Seperti yang kita ketahui, PAKEM merupakan kepanjangan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan. Sejarah PAKEM ini merupakan metode pengganti dari metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang merupakan metode mengajar dengan guru bukan hanya ceramah, tetapi multimetoder, sekali ceramah, kemudian diskusi, atau tanya jawab, kerja kelompok, dan sebagainya. Media dan sumber belajar bukan hanya dari buku, tetapi dari berbagai sumber seperti koran, majalah dan sumber langsung dari alam sekitar. Aktivitas siswa bukan hanya mendengarkan dan mencatat apa yang ditulis gurunya di papan tulis, melainkan mengeluarkan pendapat di depan kawan-kawan dalam satu kelompok, ataupun dalam satu kelas. Anak-anak mencari sendiri sumber belajar, mendiskusikan dengan kawan-kawannya, membuat rangkuman dan menulisnya dalam lembar kertas yang akan dilaporkan di hadapan teman-temannya. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, maka ruang kelas tidak lagi disusun dengan pola lama, berderet-deret, tetapi berkelompok-kelompok. Bahkan, pola tempat duduk yang berkelompok-kelompok ini nyaris menjadi ciri yang menonjol dalam pendekatan CBSA. Bahkan terdengar kabar nyaring bahwa bangku-bangku lama akan diganti dengan bentuk bangku-bangku yang mudah untuk diatur untuk membentuk kelompok. Kemudian, kabar tentang perubahan bentuk bangku ini pun nyaris menjadi ciri pendekatan CBSA.
         Walhasil, pelaksanaan CBSA yang telah sampai kepada tahap pengembangan replikasi di berbagai sekolah, akhirnya mengalami masa surut. Bahkan akhirnya mengalami degradasi sampai pada tingkat nadir. CBSA dilecehkan dengan akronim yang tidak menyesakkan hati, seperti Catat Buku Sampai Abis, atau Cicilan Baju Seragam Abu-abu, dan banyak lagi yang lain. Proses uji coba dan replikasi CBSA menjadi terhenti tanpa melalui evaluasi, dan sebagai satu terobosan untuk proses pembaharuan dalam dunia pendidikan, CBSA belum dapat dikatakan selesai. (sumber : Posted on Wednesday, 21st December, 2005 oleh Suparlan). Oleh karena itu lahirlah metode PAKEM yang proses belajar mengajarnya sama dengan metode CBSA, hanya saja PAKEM ini dinilai lebih efektif daripada metode CBSA sebelumnya.

     
LANGKAH-LANGKAH YANG DISEPAKATI DARI ALTERNATIF TERPILIH
            Adapun langkah-langkah yang disepakati dalam proses belajar mengajar di sekolah agar peserta didik dapat memahami pelajaran khususnya fisika, yaitu:
*      Alternatif diskusi dan tanya jawab
1.      Pengajar membagi kelompok belajar siswa dengan bab yang berbeda tiap kelompoknya
2.      Siswa mempresentasikan hasil belajar kelompoknya tersebut ke depan kelas
3.      Setelah itu diadakannya metode tanya jawab antar siswa
4.      Setelah presentasi tersebut, pengajar wajib memberikan tambahan penjelasan mengenai bab yang telah dipresentasikan atau pengajar menambahkan beberapa jawaban yang telah diajukan oleh siswa pada saat proses presentasi tersebut.
*      Alternatif pembelajaran PAKEM
1.      Adanya sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Bukan semata-mata untuk menafikan sama sekali buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
2.      Sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain skenario pembelajarannya dengan berbagai kegiatan.
3.      Hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis, dan bahkan ditambah dengan tali rapiah di sana-sini. Pajangan tersebut merupakan hasil diskusi atau hasil karya siswa.pajangan hasil karya siswa menjadi satu ciri fisikal yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran.
4.      Kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, yang biasanya didominasi oleh kegiatan individual dalam beberapa menit, kegiatan berpasangan, dan kegiatan kelompok kecil antara empat sampai lima orang, untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah disepakati bersama, dan salah seorang di antaranya menyampaikan (presentasi) hasil kegiatan mereka di depan kelas. Hasil kegiatan siswa itulah yang kemudian dipajang.
5.      Dalam mengerjakan pelbagai tugas tersebut, para siswa, baik secara individual maupun secara kelompok, mencoba mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya.
6.      Dalam melaksanakan kegiatannya yang beraneka ragam itu, tampaklah antusiasme dan rasa senang siswa.
Pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa yang disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara tertulis) kesan dan harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja diikutinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar