Sabtu, 24 September 2011

Budidaya Ikan Lele

 
A. Langkah Pertama yaitu

1. Persiapan Wadah
    
          Sebelum digunakan untuk pembenihan , terlebih dahulu wadah di persiapkan secara hati - hati dengan langkah – langkah berikut ini .
a.      Mempersiapkan wadah pemijahan berupa bak atau bak modifikasi , dengan ukuran 3 x 1 x 0,8 m .
b. Mempersiapkan wadah penetasan berupa bak atau bak modifikasi , dengan ukuran 1 x 0,40 x 0,20 m .
c. Mempersiapkan bak pendederan I yang berukuran 1 x 0,5 x 0,5
d. Mempersiapkan bak pendederan II , ukuran disesuikan dengan kondisi .
e. Mempersiapkan bak pemeliharaan induk dengan ukuran 3 x 1 x 1,5 m .

2 . Persiapan induk
    
          Calon induk lele perlu dipersiapkan sedini mungkin denagn pemeliharaan khusus . Hal ini dilakukan apabila induk yang akan dipindahkan belum matang kelamin .

Kriteria induk baik adalah
a.    gerakan lincah
b.    tidak cacat fisik
c.     tidak terserang penyakit atau parasit . 

Ciri – ciri lele jantan :
a.    Warna kulit dada agak tua jika dibandingkan dengan induk betina .
b.    Lubang kelamin agak menonjol , memenjang ke arah belakang dan terletak di belakang anus .
c.     Perut lebih langsing jika dibandingkan dengan betina .
d.    Apabila perut diurut ke arah anus , akan mengeluakan sperma ( bagi yang telah masak kelamin )

Ciri – ciri lele betina ;
a.    Warna kulit dada agak terang .
b.    kelamin berbentuk oval ( bulat daun ) , warnanya kemerah – merahan . lubang agak lebar dan terletak di belakang anus .
c.     Perut lebih gembung dan lunak .


3. Pembuahan telur dengan cara pengurutan
    
          Induk lele betina biasanya jika suntikan bereaksi , telur cepat matang sehingga telur ikan lele akan dengan mudah keluar dari lubang kelamin betina , biasanya telur akan muncul dan menampak pada lubang kelamin . Jika telah demikian induk lele betina harus segera di tangkap . 

Cara – cara untuk menyatukan telur dengan sperma :
1.    Tangkap induk ikan lele betina lalu urut perut ikan lele hingga keluar telur . Dan taruh telur kedalam wadah .
2.    Tangkap induk ikan lele jantan urut perut ikan lele hingga keluar sperma , lalu campurkan dengan telur dari induk betina tersebut .
3.    Tambahkan aquades sedikit , aduk – aduk hingga merata benar , mengaduknya harus dengan bulu ayam yang bersih dan kering . jika sudah diaduk diamkan sejenak .
4.    Jika kelebihan sperma , buanglah dengan cara mengganti airnya sampai tiga kali .

5. Penetasan Telur

          Setelah telur lele terbuahi , warna telur lele akan berubah menjadi hijau kecoklatan , bentuknya menjadi agak membesar dan telur menjadi lengket .
          Letakkan telur hingga merata dalam bak penetasan yang telah disediakan . Usahakan telu tidak terlalu padat . Apabila telur telah menetas menjadi larva , larva akan menjadi padat sehingga pemeliharaannya agak sulit .
          Berikan aerasi dengan menggunakan aerator jika tersedia (jangan terlalu besar) . Hal ini untuk mendapatkan oksigen yang cukup .
          Waktu yang dibutuhkan hingga telur menetas , yaitu 18 – 24 jam , suhu air yang dibutuhkan dalam penetasan yaitu 27 – 29 derajat Celsius .
    
     Setelah telur menetas , biarkan larva ditempat tersebut sampai 3 hari . Larva akan tampak seperti jarum kecil dan ada gelembung kecil bewarna hijau (yolk sac) .

5.Pemberian pakan
  
          Pakan yang diberikan untuk mendapatkan pertumbuhan benih lele yang optimal . Benih berumur 3 – 11 hari , pakan yang diberikan berupa bubur yang terbuat dari campuran kuning telur , tepung udang , tepung bubur nestum , atau emulsi kuning telur saja . berikan makanan 5 – 8 kali dalam sehari .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar