A. Langkah Pertama yaitu
1. Persiapan Wadah
Sebelum digunakan untuk pembenihan , terlebih dahulu wadah di persiapkan secara hati - hati dengan langkah – langkah berikut ini .
a. Mempersiapkan wadah pemijahan berupa bak atau bak modifikasi , dengan ukuran 3 x 1 x 0,8 m .
b. Mempersiapkan wadah penetasan berupa bak atau bak modifikasi , dengan ukuran 1 x 0,40 x 0,20 m .
c. Mempersiapkan bak pendederan I yang berukuran 1 x 0,5 x 0,5
d. Mempersiapkan bak pendederan II , ukuran disesuikan dengan kondisi .
e. Mempersiapkan bak pemeliharaan induk dengan ukuran 3 x 1 x 1,5 m .
2 . Persiapan induk
Calon induk lele perlu dipersiapkan sedini mungkin denagn pemeliharaan khusus . Hal ini dilakukan apabila induk yang akan dipindahkan belum matang kelamin .
Kriteria induk baik adalah
a. gerakan lincah
b. tidak cacat fisik
c. tidak terserang penyakit atau parasit .
Ciri – ciri lele jantan :
a. Warna kulit dada agak tua jika dibandingkan dengan induk betina .
b. Lubang kelamin agak menonjol , memenjang ke arah belakang dan terletak di belakang anus .
c. Perut lebih langsing jika dibandingkan dengan betina .
d. Apabila perut diurut ke arah anus , akan mengeluakan sperma ( bagi yang telah masak kelamin )
Ciri – ciri lele betina ;
a. Warna kulit dada agak terang .
b. kelamin berbentuk oval ( bulat daun ) , warnanya kemerah – merahan . lubang agak lebar dan terletak di belakang anus .
c. Perut lebih gembung dan lunak .
3. Pembuahan telur dengan cara pengurutan
Induk lele betina biasanya jika suntikan bereaksi , telur cepat matang sehingga telur ikan lele akan dengan mudah keluar dari lubang kelamin betina , biasanya telur akan muncul dan menampak pada lubang kelamin . Jika telah demikian induk lele betina harus segera di tangkap .
Cara – cara untuk menyatukan telur dengan sperma :
1. Tangkap induk ikan lele betina lalu urut perut ikan lele hingga keluar telur . Dan taruh telur kedalam wadah .
2. Tangkap induk ikan lele jantan urut perut ikan lele hingga keluar sperma , lalu campurkan dengan telur dari induk betina tersebut .
3. Tambahkan aquades sedikit , aduk – aduk hingga merata benar , mengaduknya harus dengan bulu ayam yang bersih dan kering . jika sudah diaduk diamkan sejenak .
4. Jika kelebihan sperma , buanglah dengan cara mengganti airnya sampai tiga kali .
5. Penetasan Telur
Setelah telur lele terbuahi , warna telur lele akan berubah menjadi hijau kecoklatan , bentuknya menjadi agak membesar dan telur menjadi lengket .
Letakkan telur hingga merata dalam bak penetasan yang telah disediakan . Usahakan telu tidak terlalu padat . Apabila telur telah menetas menjadi larva , larva akan menjadi padat sehingga pemeliharaannya agak sulit .
Berikan aerasi dengan menggunakan aerator jika tersedia (jangan terlalu besar) . Hal ini untuk mendapatkan oksigen yang cukup .
Waktu yang dibutuhkan hingga telur menetas , yaitu 18 – 24 jam , suhu air yang dibutuhkan dalam penetasan yaitu 27 – 29 derajat Celsius .
Setelah telur menetas , biarkan larva ditempat tersebut sampai 3 hari . Larva akan tampak seperti jarum kecil dan ada gelembung kecil bewarna hijau (yolk sac) .
5.Pemberian pakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar